Tahun 2021 adalah tahun kebangkitan bagi dunia pariwisata di Indonesia. Banyak tempat yang mulai dibuka lagi untuk umum, tentu saja dengan mengikuti protokol kesehatan yang berlaku. Masyarakat yang sempat apatis dan ketakutan, kini perlahan keluar dari rumah dan memulai aktivitas di luar rumah walau sekejap. Seberapa besar pengaruh berlibur untuk Anda?
Pergi ke alam bebas bisa menjadi pilihan terbaik dalam menjaga kondisi jiwa Anda agar tetap waras. Dilansir dari voaindonesia.com, Fadhlan Amini, seorang pelaku usaha wisata di Banda Aceh, mengatakan bahwa tren dari masyarakat lokal saat ini adalah memberanikan diri untuk mengunjungi destinasi-destinasi lokal seperti mengunjungi beberapa titik persawahan yang ada di kawasan Bireun, pantai, dan sungai-sungai yang selama ini tidak begitu populer.
Fenomena diatas tidak hanya berlaku bagi orang Aceh saja, Anda yang tinggal di Jakarta dan sekitarnya juga masih bisa menikmati destinasi-destinasi lokal di daerah Anda yang menarik untuk dikunjungi seperti berkunjung ke hutan kota Plataran di Gelora Bung Karno yang megah misalnya.
Salah satu hikmah positif dari adanya pandemi adalah kita dituntut untuk beradaptasi dengan apapun termasuk dengan situasi dan fasilitas yang ada di sekitar kita. Mungkin saja selama ini kita melewatkan banyak potensi wisata lokal hanya karena kita terlalu banyak mengagumi negara atau kota lain yang sudah lebih dulu terkenal, padahal di sekitar kita pun banyak tempat wisata yang tidak kalah menarik perhatian.
Travelling adalah salah satu cara untuk memacu kreativitas, karena kreativitas adalah salah satu skill yang dibutuhkan selama masa pandemi untuk bertahan hidup. Salah satu artikel di creativityatwork menjelaskan bahwa kreativitas dapat meningkatkan skill dan inovasi dari setiap individu. Epstein dalam Psychology Today July/August 1996 menjelaskan konsep kreativitas yaitu like the surface of a fast flowing river, it is inherently and continuously novel, behavior flows and it never stops changing. Itu artinya bahwa kreativitas adalah sesuatu yang dinamis karena selalu ada perubahan dan karya dari satu ide ke ide lainnya.
Walking tour adalah salah satu alternatif yang bisa Anda coba ketika berlibur dimasa pandemi. Selain harga dan tempatnya yang terjangkau (Anda tidak perlu tiket pesawat untuk menikmati semua destinasi), Anda juga akan terkagum-kagum karena banyak sekali tempat-tempat wisata lokal yang menarik untuk dikunjungi seperti masjid, gereja, gedung-gedung tua, sampai dengan jalur stasiun tua yang menyimpan banyak cerita. Di Jakarta dan beberapa kota sudah ada fasilitas walking tour, jadi jika Anda tertarik untuk mencobanya, semoga referensi dibawah ini membantu Anda.
Dokumentasi walking tour Jakarta Good Guide
Jakarta Good Guide adalah salah satu pionir dari program walking tour di Indonesia. Didirikan sejak tahun 2014, JGG sudah membuka lebih dari 21 rute di Jakarta dan karena pandemi, mereka juga membuka tur virtual dengan menambahkan rute-rute di luar negeri seperti Wuhan, Beijing, Amsterdam, Holland, Portugal, Dubai, sampai Barcelona. Untuk di Jakarta sendiri, terdapat beberapa rute favorit yang sering dikunjungi seperti City Center, Cikini, Cilincing, Kota Tua, Pasar Baru, Matraman, dan sebagainya.
Cara mendaftarnya cukup mudah, dengan masuk ke situs Jakarta Good Guide, pilih rute yang diinginkan, tentukan jumlah peserta (untuk jumlah peserta menyesuaikan karena selama pandemi jumlah peserta dibatasi) dan tanggal kegiatan, dan selesai. Konfirmasi akan masuk ke email Anda berupa tata cara walking tour dan apa saja yang wajib dibawa. Untuk biaya setiap rute, sistem yang digunakan adalah pay-as-you-wish, artinya Anda dapat membayar secara sukarela sehingga tidak perlu khawatir kantong Anda bolong.
Walking tour rute Kota Tua Bersama JGG
Jika Anda beruntung, Anda bisa berwisata bersama para turis mancanegara juga lho! Peserta luar negeri ini berasal dari berbagai negara seperti Jepang, Amerika Serikat, Jerman, Inggris, dan sebagainya, jadi bisa sekalian melatih kemampuan Bahasa Inggris juga. Sesuai dengan judulnya, walking tour dilakukan dengan berjalan kaki, jadi sudah bisa dipastikan bahwa Anda akan menikmati semua perjalanan dengan maksimal. Durasi untuk setiap rute bervariasi, namun rata-rata waktu yang diperlukan untuk menjelajahi satu rute adalah 1,5-3 jam perjalanan. Jangan khawatir Anda akan kelaparan atau kehausan, karena biasanya di setiap rute terdapat kuliner lokal yang bisa Anda cicipi selama perjalanan. Setelah perjalanan berakhir, akan ada kuis yang bisa dijawab, jika jawaban Anda benar, Anda akan mendapat souvenir dari JGG seperti pembatas buku dan kartu pos eksklusif.
Pembatas buku dari JGG
Selain di Jakarta, Jakarta Good Guide juga berafiliasi dengan Bandung Good Guide, Jogja Good Guide, dan Palembang Good Guide. Kini masyarakat bisa berwisata dimasa pandemi dengan aman, nyaman, murah, dan terjangkau. Jangan abai, tetap menerapkan protokol kesehatan dan selamat berlibur!