BINUS Business School Indonesia Business Outlook 2022 : Future-Fit Organization, Meraih Masa Depan Digitalisasi dengan IWITA

BINUS Business School adalah salah satu fakultas unggulan BINUS University yang memiliki tujuan untuk membina dan memberdayakan masyarakat dalam membangun dan berbakti pada negeri. Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka salah satu hal yang dilakukan BINUS adalah membuat acara yang melibatkan banyak pihak, mulai dari mahasiswa, alumni, sampai pihak-pihak terkait yang merupakan business partners dari BINUS yaitu BINUS Business School Indonesia Business Outlook 2022.

Tujuan dari penyelenggaraan BINUS Business School Indonesia Business Outlook 2022 adalah sebagai arahan kepada mahasiswa dan umum untuk beradaptasi terhadap perubahan selama pandemi. Perubahan-perubahan yang ada harus dijawab dengan tantangan yang dihadapi oleh industri dan masyarakat, serta mampu melihat dan memanfaatkan peluang yang ada. Untuk BINUS sendiri, acara BINUS Business School Indonesia Business Outlook 2022 adalah bentuk aktualisasi antara mahasiswa dan alumni BINUS University yang terjun langsung ke masyarakat, engagement dari satu mahasiswa ke mahasiswa lain, alumni, pengajar, serta penguatan relasi dengan industri.

Future-Fit Organization IWITA via Webinar BINUS Business School Indonesia Business Outlook

BINUS Business School Indonesia Business Outlook diadakan pada hari Jumat-Sabtu, 10-11 Desember 2021 dan terdiri dari dua kegiatan yaitu business talk show dan Indonesia Business Outlook Conference. IWITA turut ambil bagian dalam acara ini, diwakili oleh narasumber Martha Simanjuntak selaku alumni BBS Master Program, pendiri IWITA, CEO IWITA Kreatif, Head of Community Development PT Digital Netwerk Venture Indonesia, pemilik brand fashion Chathaulos, dan juga seorang trainer UMKM di wilayah 3T Indonesia.

Tema yang diangkat oleh Martha selaku narasumber adalah future-fit organization dari IWITA. IWITA adalah singkatan dari Indonesia Women Information Technology Awareness yaitu organisasi perempuan Indonesia yang tanggap dengan Teknologi Informasi yang berbadan hukum. IWITA memiliki misi untuk mencerdaskan perempuan Indonesia melalui Teknologi Informasi. Memiliki pengalaman kerja di perusahaan IT selama 11 tahun, kiprah Martha pada saat itu (tahun 2009) cukup mencolok karena tidak banyak perempuan yang bekerja di perusahaan IT, apalagi Martha memiliki cita-cita diluar bidangnya sebagai wanita karier yaitu mendirikan startup dan membuka bisnis sendiri.

Pemaparan Future-Fit Organization via Webinar BINUS Business School Indonesia Business Outlook

Di tahun 2009, dunia IT lebih banyak digeluti oleh laki-laki daripada perempuan karena tidak banyak perempuan yang diberi kesempatan untuk menggunakan TIK dengan baik. Internet pada saat itu banyak digunakan oleh orang kantoran saja. Facebook dan Blackberry adalah dua media teknologi yang saat itu banyak digunakan oleh orang-orang yang sudah familiar dengan penggunaan TIK. Cikal bakal berdirinya  IWITA sendiri bermula dari lima orang pegawai kantoran, wanita muda berkarier yang pada saat itu rutin hang out di sebuah kafe/restoran setiap hari Jumat untuk membicarakan penggunaan teknologi, khususnya Facebook dan Blackberry untuk mem-posting segala kegiatan yang dilakukan pada saat itu. Cikal bakal pendirian IWITA mengacu pada tujuan ke depan/berpikir jauh ke depan dan perkembangannya akan selalu update mengikuti zaman.

Seiring dengan berjalannya waktu, semakin banyak konten yang di-update dan program yang dibuat, semakin banyak pula orang yang mengikuti dan dari sana mulai ada undangan dari berbagai instansi untuk mengisi acara-acara. Setiap acara yang akan diikuti membutuhkan kredibilitas sehingga pada tahun 2011, IWITA memiliki legalitas sehingga bisa mengikuti berbagai acara yang diadakan oleh instansi-instansi.

Kiprah IWITA di Indonesia via Webinar BINUS Business School Indonesia Business Outlook

Setiap kegiatan-kegiatan yang dimulai oleh IWITA berangkat dari kegelisahan yang dimulai dari 5w+1H (what, who, why, where, dan how) mengenai apapun yang terjadi di sekitar, atau dalam konteks IWITA adalah adanya kegelisahan terhadap isu kesetaraan gender antara laki-laki dan perempuan, digital gap antara laki-laki dan perempuan, dan perempuan yang belum memahami penggunaan IT seperti apa. IWITA dibentuk dari sejumlah orang yang dibagi kedalam beberapa tim, dan tim-tim inilah yang nantinya akan berkolaborasi dengan berbagai pihak dengan menggunakan media sosial. Tim yang sudah terbentuk harus memiliki visi dan misi yang sama sehingga ketika akan berkolaborasi dengan pihak lain akan lebih mudah nantinya. Dari awal IWITA didirikan, IWITA sudah berfokus pada penggunaan media sosial semaksimal mungkin, apalagi di zaman sekarang penggunaan internet sudah semakin meluas, wanita karier juga sudah semakin banyak.

Profil Anggota IWITA via Webinar BINUS Business School Indonesia Business Outlook

Mengapa anggota IWITA 70% adalah perempuan? Karena IWITA ingin mencerdaskan perempuan melalui pembekalan agar cakap terhadap penggunaan TIK. Martha mengatakan bahwa perempuan harus cerdas karena perempuan yang melahirkan dan memiliki andil besar dalam membesarkan anak karena melahirkan generasi berikutnya. Anggota terbesar IWITA berasal dari pelaku usaha UMKM yaitu 70%.

Digitalisasi sistem organisasi via Webinar BINUS Business School Indonesia Business Outlook

Jika sebelum pandemi, IWITA keliling Indonesia untuk menjalankan program dan bertemu dengan teman-teman di daerah, tujuannya adalah untuk mencari ide dalam menyelesaikan sebuah masalah dan temukan solusinya bersama-sama. Pada saat pandemi, IWITA melakukan digitalisasi sistem organisasi dengan cara membuat kartu digital anggota. Melalui pembuatan kartu digital anggota, maka ada digitalisasi member dan salah satu manfaat yang  bisa didapatkan adalah pengembangan usaha anggota yang dilakukan dengan cara mendapatkan akses ke platform e-commerce untuk menjadi seller atau supplier.

Melalui gerakan empowering (gerakan pemberdayaan), maka anggota IWITA bisa lebih produktif dalam berkarya dan siap menerima tantangan baru sehingga meningkatkan produktivitas pribadi. Mengapa one fit data itu penting? Selain sebagai inovasi dalam pandemi, organisasi juga jadi lebih terdata dan terstruktur, akses dapat dilakukan secara real time. Transformasi digital di era pandemi juga bermanfaat untuk meningkatkan kepuasaan pengguna, mengetahui perubahan dari perilaku konsumen, dan menghemat waktu serta anggaran.

Dalam suatu organisasi, kekuatan dan energi dihasilkan melalui hubungan yang baik diantara keduanya. Pola hubungan dan kapasitas untuk membentuk sebuah organisasi yang baik jauh lebih penting untuk diperhatikan dan dijaga oleh semua anggota komunitas, daripada hanya sekedar mengerjakan tugas, fungsi, peran, dan posisi di komunitas (kolaborasi). Transformasi digital organisasi berperan penting dalam pengembangan organisasi dan menjadi salah satu bagian dari future-fit organization yang sangat penting untuk stabilitas organisasi kedepannya.