INACRAFT 2019, Ajang Promosi UKM

Pameran Inacraf mulai tanggal 24 April – 28 April 2019 di Jakarta Convention Center (JCC) Senayan. Pembukaan oleh Bapak Jokowi dengan mengatakan bahwa pameran Jakarta International Handicraft Trade Fair (Inacraft) 2019 naik kelas dari tahun ke tahun. Kualitas produk-produknya semakin baik, dan memang itu yang kita inginkan agar produk-produk kerajinan Indonesia terus naik kelas, naik kapasitas produksinya, naik kualitasnya, baik daya saingnya maupun naik pamornya, terutama untuk kualitas ekspornya.

Kebetulan, kami mengunjungi salah satu UKM Gift for your business and special moment “Salam Rancage” yang mana produk-produknya terbuat dari kertas koran bekas. Mulai dari pencil case, pincushion, pengharum ruangan, tikar, ethical notebook, keranjang kotak kecil, hamper adira, tas tenun, pot kaktus, vas bunga kaca, tempat tissue, round case dan masih banyak yang lainnya.

Ketika kami mewawancarai Bp. Yana Sopiana selaku Director Marketing and Communication mengatakan bahwa “Salam Rancage” berdiri pada tahun 2012, berawal dari keprihatihan terhadap ketidak adilan upah para pekerja perempuan sebagai kuli kupas singkong hanya Rp 10.000,- per hari. Yang kedua keprihtian terhadap banyaknya sampah disekitar lingkungan kami, kemudian “salam Rancage” membuat bank sampah dan ingin meningkatkan jual beli sampah. Dengan adanya bank sampah para UKM sangat terbantu untuk me-reuse sampah yaitu upaya memanfaatkan kembali bahan atau barang yang masih layak pakai untuk dimanfaatkan kembali

Ternyata setelah dicoba dari berbagai sampah seperti tutup botol, plastic dan cd bekas, yang paling di respon baik oleh masyarakat adalah daur ulang sampah dari kertas koran bekas. Dari sinilah “Salam Racage” membuat UKM untuk para perempuan sekitar sekolah alam yang mempekerjakan para perempuan bekerja dirumah, jadi masih bisa mengurus anak serta rumah namun bisa menghasilkan uang dengan cara menganyam kertas Koran bekas.

“Salam Rancage” dalam sebulan bisa menggunakan sampah koran bekas sebanyak 200 Kg dengan hasil 1.000 pcs seperti potlot, pencil case, keranjang kotak ketil, hampers, round case dll. Yang mana para pekerja nya sudah mencapai 97 orang perempuan. Operasional “Salam Rancage” sehari-hari beralamat di Jl. Al-Hasanag Rt.001 Rw.004 Tanah Baru, Bogor Utara, Kota Bogor – Jawa Barat.

‘Salam Rancage’

Inilah hasil Gif for your business and special momen “Salam Rancage”

Pencil Case, diamenetr 5,5 cm tinggi 6,5 cm, harga Rp 15.000,-.

Potlot, diameter 7,5 cm tinggi 9,5 cm, harga Rp 120.000,-.

Tempat Tissues panjang 41 cm, lebar 11 cm, tinggi 14 cm, harga Rp 550.000,-.

Pengharum ruangan diameter 9 cm, tinggi 8cm, harga Rp 50.000,-.

Hamper Adira panjang 27 cm, lebar 20 cm, tinggi 14 cm, harga Rp 100.000,-.

Sumiyati Sapriasih, Ketua IWITA Bekasi bersama Bp. Yana Sopiana, Director Marketing & Communication Salam Rancage

Selain itu kami menghampiri pameran explorasi tenun, batik dan shibori yaitu kain tenung dengan serat cupro Jepang di Plenary Hal JCC Senayan Booth 69-70. Salah satu supplier resmi benang dan kain bemberg di Indonesia adalah PT. Milangkori Persada yang berlokasi di Jl. Turi Km.4, desa kalangan Rt.01/rw.05, trimulyo, kec. Sleman, kab. Sleman – Yogyakarta. Bemberg adalah serat cupro yang diproduksi oleh Asahi Kasai Corp dari bahan kapas, berkilau, halus lembut seperti sutra.

Produk Benang dan Kain Bemberg

Fitur Bemberg :

• Berkilau seperti sutra
• Lembut di kulit
• Mengatur kelembaban
• Nyaman dipakaidi semua musim
• Menyerap warna sangat kuat
• Eco-friendly

Sebagai Presiden Director Ibu Fitriani Kuroda memberikan harga terbaik untuk kain bemberg di pameran Inacraft ini mulai dari harga 60.000,-. / meter hingga Rp 120.000,-. / meter. Sayangkan kami tidak bertemu dengan ibu Fitriani dikarenan ada meeting yang lebih penting, sehingga dia tidak hadit di booth bemberg.

Kami berharap dengan adanya pameran Inacraft ini, para UKM dalam negeri semakin maju dan berkembang karena adanya wadah untuk bersaing untuk meningkatkan masing masing kualitas produk. Sampai berjumpa di liputan yang lebih memberikan informasi kepada masyarakat.

Penulis Sumiyati Sapriasih – Ketua IWITA Bekasi