Perempuan Indonesia, Raih Suksesmu Sekarang !

Perempuan berkebaya Indonesia (PBI) bekerjasama dengan Ikatan Istri Dokter Indonesia Se-DKI Jakarta (IIDI) sukses menggelar acara bertema “Menjadi Perempuan Mandiri di Era Digital” pada Sabtu, 14 maret 2020 yang bertempat di Bravass Hall, Lotte Shopping Avenue, Jakarta.

“Dalam rangka Hari Perempuan Se Dunia yang diperingati setiap tanggal 8 Maret, IIDI bekerjasama dengan PBI melaksanakan kegiatan ini, untuk melaksanakan Program Kerja Unggulan IIDI tentang kesetaraan dan keadilan gender untuk meningkatkan ketahanan keluarga” jelas Ibu Dra Soetarti Eko Prasetyaningsih, DHES, MM, Ketua IIDI Cabang Jakarta Pusat, yang dalam kegiatan ini sebagai ketua pelaksana dari IIDI Cabang SeDKI Jakarta.

Dengan misi memberdayakan kaum perempuan Indonesia secara ekonomi, acara ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan kepada perempuan untuk turut  berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan keluarga.

Era digital yang kini semakin tumbuh dan berkembang, perlu menjadi perhatian khusus bagi perempuan sebagai salah satu aktor yang aktif dalam menghadapi tantangan ekonomi digital. Kreativitas dalam ekonomi digital dinilai masih belum banyak disentuh perempuan, karena mengacu pada kemampuan individu untuk mengomunikasikan informasi yang jelas melalui tulisan dan bentuk komunikasi lainnya di berbagai platform digital.

Era digital merupakan masa dimana manusia telah melek teknologi dan terkoneksi melalui internet. Semua serba cepat, mudah dan instan. Kita dapat mengetahui berbagai informasi dengan kemajuan teknologi komunikasi dan internet.

Menurut Pikukuh Pambudhiarto selaku pakar digital marketing dalam acara ini  mengatakan, pemahaman tentang bagaimana potensi di era digital yang sebelumnya kurang bisa dimanfaatkan perempuan, kini potensi itu harus terus digali agar bisa memudahkan, sekaligus meningkatkan eksistensi bisnis yang sedang digeluti pelaku bisnis itu sendiri.

Jika sebelumnya pelaku bisnis lebih banyak melakukan pemasaran dengan menyewa harga toko tinggi, maka dengan pemahaman digital marketing pelaku bisnis bisa meminimalisir biaya dengan cara memasarkan produk melalui platform digital karena gratis.

Perempuan, berpeluang besar dalam mengembangkan bisnisnya dibandingkan laki-laki. Bagi perempuan yang memiliki keterbatasan bekerja diluar rumah, mereka bisa mengeskplore waktunya untuk melakukan pekerjaan rumah tangga sekaligus memasarkan produk di platform digital. Sedangkan bagi perempuan yang bekerja diluar rumah, tidak sedikit dari mereka yang juga “menyambi” untuk menjalankan usaha dengan memanfaatkan berbagai platform digital yang sudah ada.

 

 

Semua Orang Bisa Jadi Pengusaha

Dengan memanfaatkan teknologi digital, potensi setiap orang untuk menjadi seorang pengusaha terbuka lebar, asalkan memahami benar target market dari bisnis itu sendiri. Target market di era digital saat ini didominasi kaum milenial. Kebanyakan pengusaha kini membuat suatu produk dengan menyasar kaum milenial.

Vielga dan Wulan Gandanegara, merupakan dua sosok pengusaha muda sukses yang diundang sebagai narasumber untuk berbagi cerita di acara ini.

 

Vielga, Pemilik Usaha Roemah Kebaya dan Ketua Panitia Dr. Nirmala Chandra dari PBI

Vielga, sukses dengan roemah kebaya yang sudah dirintisnya sejak 10 tahun yang lalu. Ia bercerita, 10 tahun yang lalu mengalami kesulitan untuk melestarikan kebaya karena terkendala pada pemasaran produk. Lalu, seiring waktu ia melihat peluang seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi yang kini semakin canggih. Akhirnya, ia memilih untuk memasarkan produk secara online dengan memanfaatkan platform digital dan berdampak pada kemajuan pendapatan bisnisnya. Kini, selain memiliki toko offline yang tersebar di Indonesia, Vielga juga memenuhi pesanan kebaya masyarakat secara online.

Wulan Gandanegara, Pemilik Usaha Tas Batik

Berbeda dengan Vielga, pengusaha tas batik yang disukai banyak kalangan, bernama Wulan Gandanegara tidak memiliki toko offline. Ia hanya membuka toko offline jika diundang pameran. Wulan menyebut, usahanya ini telah dijalankan selama 4 tahun melalui online. Wulan bercerita, ia memiliki tim digital marketing yang fokus menjalankan strategi bisnis onlinenya. Pada sesi penutup, Wulan  berpesan bahwa, jangan protes pada proses. Karena proses tidak akan pernah mengkhianati hasil. Pesan itu juga yang ia dapatkan dari Anna Avantie, seorang perancang busana kebaya terkenal dari Indonesia.

Acara bertema “Menjadi Perempuan Mandiri di Era Digital” cukup membuat para pengunjung tampak antusias. Para pengunjung tampak selfie memamerkan busana kebaya pilihannya untuk berkunjung ke acara ini.

Hal ini sesuai dengan misi dari acara yang digagas panitia yaitu  menumbuhkan kepedulian dan kecintaan yang tinggi akan kelestarian budaya Indonesia, dimana salah satunya dengan melestarikan kebaya sebagai bentuk kebanggaan terhadap busana tradisional perempuan Indonesia.

Salah satu pengunjung asal Cibubur, Wijiasih, bercerita, dirinya datang di acara ini untuk mendapatkan bekal pengetahuan untuk menjadi wanita mandiri yang maju dan berkembang, sehingga bisa membantu perekonomian keluarga.

Ketua panitia Dr. Nirmala Chandra dari PBI menjelaskan, acara yang dihadiri 200 perempuan ini dilengkapi dengan sosialisasi praktis pencegahan virus corona yang sekarang mewabah di berbagai belahan dunia. “Menjaga badan tetap sehat, sehingga bisnis bisa terus berjalan” ujar Ade, panggilan akrabnya.

Rangkaian acara bertema “Menjadi Perempuan Mandiri di Era Digital” ditutup dengan pembagian doorprize yang diberikan pihak panitia kepada para pengunjung yang hadir.

Penulis: Aren Keren, Penulis IWITA
Editor : IWITA